Penggunaan nilai ujian nasional (UN) siswa SMA/MA/SMK sebagai salah satu alat seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) tinggal finalisasi. Sesuai rencana, Januari 2009 mendatang, kalangan rektor perguruan tinggi se-Indonesia akan menggelar rapat besar untuk membuat aturan mainnya.
Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Ditjen Dikti Depdiknas Mochmamad Munir kemarin mengungkapkan, Januari harus sudah ada pembahasan teknis pelaksanaan. Para rektor dan stafnya akan diundang untuk menentukan format yang ideal. Sehingga, sebelum berlangsungnya UN April-Mei 2009, petunjuk teknisnya sudah ada.
Dikti akan menyelesaikan juknisnya lebih awal. Salah satunya karena menyangkut keikutsertaan PTN dalam kepanitiaan pelaksanaan UN. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan UN hanya ditangani diknas provinsi, diknas kota/kabupaten, dan BSNP provinsi. "Staf-staf dan dosen PTN nantinya akan masuk ke teknis UN. Ini kami mulai lakukan 2009 mendatang," kata guru besar pertanian Universitas Brawijaya ini.
Wacana yang berkembang, lanjut Munir, keikutsertaan PTN dalam teknis pelaksanaan UN SMA/MA/SMK bakal menghilangkan mekanisme tes masuk semacam UMPTN (ujian masuk perguruan tinggi negeri) atau SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri). Tes SNMPTN bakal diwakili tes UN. Sehingga, siapa yang nilai UN-nya melebihi ketentuan bisa lolos dan meneruskan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi (negeri).
Terkait fakultas mana yang akan dipilih sang calon mahasiswa, itu soal lain. Pihak fakultas mempunyai mekanisme tersendiri untuk menyeleksi mahasiswa yang bakal masuk fakultas tertentu. Tes yang diikuti calon mahasiswa ini bukan lagi tes bersifat umum atau semacam tes potensi akademik (TPA), melainkan tes yang sudah spesifik, semacam tes skolastik (logika). "Arahnya, fakultas nanti yang akan memberikan standar dan materi tes untuk mahasiswa yang hendak masuk fakultasnya. Jelas, tes untuk masuk fakultas kedokteran berbeda materi dan bobotnya dengan tes masuk fakultas hukum," terang dia.
Sementara itu, kalangan PTN di Kota Malang belum banyak memberikan tanggapan terkait penggunaan nilai UN untuk masuk PTN. Pembantu Rektor (PR) I Universitas Brawijaya Bambang Suharto mengungkapkan, nanti akan ada rapat khusus yang melibatkan rektor dan menteri. "Ya memang sebelumnya ada rapat soal itu. Tetapi, hingga kini, masih belum ada mekanismenya secara tertulis," kata dia.
Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Suparno juga mengaku belum menerima satu pun surat resmi soal penggunaan nilai UN sebagai alat seleksi masuk PTN. Namun, Suparno memprediksi, dalam waktu dekat, setiap wilayah akan ada perguruan tinggi koordinator yang nantinya menghimpun PTN-PTN dalam mekanisme baru tersebut. "Kita masih menunggu. Pasti ada pertemuan lanjutan. (Pertemuan) sebelumnya, kami tidak bisa hadir," kata guru besar Bahasa dan Sastra Indonesia UM ini. jawapos.com
UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
Diposting oleh smart-schools di 20.38
Catatan Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
Desember
(60)
- UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
- Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Tolak Restoran
- Mahasiswa Aceh di Malang Peringati Empat Tahun Tsu...
- UB Susul Jadi BLU
- Dosen UGM Raih Penghargaan Ilmuwan Muda Dunia
- Rektor ITS: Tak Perlu Khawatirkan BHP
- Tiga Guru Besar Universitas Brawijaya Dikukuhkan
- Mahasiswa Al-Khaairat Ancam Boikot Wisuda
- UI dan Pemkot Depok Sepakat Bangun Kota Bersama
- Soal SNM PTN Sudah Siap
- Temu Mahasiswa Teknik Mesin
- Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
- Hari ini Mahasiswa di Semarang Demonstrasi Menolak...
- Ajip Rosidi Raih HB IX Award
- Anarki di Unhas
- UGM Bentuk Tim Kaji UU BHP
- Aksi Tolak UU BHP di UGM Hampir Ricuh
- Rektor Tawarkan Dialog Hati ke Hati
- Puluhan Mahasiswa ITS Aksi Tolak BHP
- Polisi Bangga Pukuli Mahasiswa yang Demo ?
- 80 Inovasi Energi Diusulkan di Senta 2008
- PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar
- Angkot Mogok, Mahasiswa Unand Terlantar
- Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas
- MIPA UI-Batan Teken MoU
- ITS Gelar Kompetisi Menara dari Stik Es Krim
- UII Berlaga di Ajang Debat Internasional
- Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Peneli...
- FISIP Undip Rintis Desa Mandiri
- Kurikulum Fakultas Kedokteran Harus Diperbaharui
- UGM Rintis Pengembangan Local Genius
- Benda Diduga Bom Ditemukan Dekat Kampus di Surabaya
- UGM Sabet Gelar Duta Bahasa Nasional 2008
- Campus ICT Expo di Unika Widya Karya Malang
- FTUI Raih Akreditasi Internasional
- Unair Buka Dua Fakultas Baru
- Mau Demo di depan SBY, Mahasiswa Ditangkap
- 95% Pengajuan Haki dari Pihak Asing
- UGM dan Pemerintah Kota Tual Jalin Kerjasama
- IPB Raih Gelar Kampus Berprestasi Olahraga
- UI Terakreditasi Internasional
- Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan...
- UGM Kembangkan Piranti Rel Penyeberang Orang
- ITS Dipercaya Gelar Konferensi Transportasi Intern...
- BEM UIN Ricuh, 1 Mahasiswa Babak Belur
- UI Gandeng Recapital
- 100 Mahasisiwa UGM Pantau Hewan Kurban
- IPB Beri Tips Pastikan Hewan Kurban Sehat
- iPod Jadi Perangkat Wajib Mahasiswa Kedokteran
- Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
- Fahutan IPB Gelar Pameran Seni dan Budaya
- BEM FMIPA UI Gelar Science Carnaval 2008
- Ijazah STAIN dan STIT Ditolak Untuk CPNS
- ITB Juarai Lomba Roket Nasional
- Binus CFA Academy Diluncurkan
- Tolak RUU BHP, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- POSS ITB Laksanakan OSS Week
- Tingkatkan Performa Web dengan Ajax dan Silverlight
- UGM Kampus Terbaik Peduli Prestasi Olahraga
- 2.000 Pulau Kecil RI Terancam Hilang
-
▼
Desember
(60)