DEPOK -- Program Studi Tehnik Mesin dan Sipil, Fakultas Tehnik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil memperoleh akreditasi internasional, setelah tim penguji ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) menyatakan FTUI layak mendapatkan akreditasi internasional tersebut.
"Ini merupakan prestasi besar Indonesia karena telah memiliki Universitas yang berkelas dunia," kata Deputy Director Corporate Communications Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, di Depok, Jumat.
Tim penguji Akreditasi Internasional ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) untuk Program Studi Teknik Sipil dan Teknik Mesin berasal dari Universiti of Science Malaysia (Malaysia), University of the Philippines (Filipina), NUS (Singapura), dan Chulalongkorn University (Thailand).
Hasil penilaian terhadap FTUI disampaikan langsung oleh Assoc. Prof. Dr. Nantana Gajaseni selaku Deputy Executive Director ASEAN University Network kepada manajemen Universitas Indonesia, dipimpin oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Gumilar R. Somantri. Prestasi UI menyusul terakreditasinya De La Salle University Philippine dan University of Malaya (Malaysia).
Devie mengatakan, penilaian dilakukan diantaranya pada aspek Expected Learning Outcomes, cakupan program, spesifikasi program, rancangan kurikulum, didactic concept, teaching, learning strategy, penilaian terhadap mahasiswa, Quality Assurance, infrastruktur dan fasilitas, respon stakeholder. Ia memgharapkan prestasi UI tersebut dapat segera diikuti oleh universitas-universitas lain di Indonesia.
Implikasi dari diperolehnya akreditasi internasional ialah dengan dimilikinya standar yang sama dengan universitas lain di dunia, maka berbagai program pengembangan akademik seperti transfer nilai kredit, kolaborasi riset, penyusunan jurnal bersama akan mudah direalisasikan.
"Pengakuan internasional terhadap universitas dalam negeri akan mendorong Indonesia menjadi pusat riset dunia dengan keunggulan komparatif yang dimiliki," jelasnya.
Kepercayaan publik dunia baik pemerintahan maupun industri terhadap keberadaan universitas-universitas di Indonesia, akan memperluas kesempatan putra-putri terbaik bangsa untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia.
Industri-industri lokal maupun asing diharapkan akan meningkatkan kerjasama yang lebih luas dengan universitas dalam pengembangan risetnya. Ini akan menjadikan universitas lebih "membumi", melalui hasil-hasil riset yang aplikatif, yang digunakan oleh industri untuk masyarakat luas.
Selain itu kata dia, berkaca dari negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, kebangkitan bangsanya hanya mampu diraih melalui revolusi kebudayaan yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kuncinya terletak pada pendidikan formal yang berkualitas dan bertanggung jawab.
"Langkah UI mengikuti program akreditasi internasional merupakan bagian dari misi suci menghantarkan negeri ini tampil sebagai penyeimbang kekuatan dunia dalam membawa kesejahateraan dan peradaban yang lebih baik bagi penghuni bumi," ujarnya.
republika.co.id
FTUI Raih Akreditasi Internasional
Diposting oleh smart-schools di 06.56
Catatan Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
Desember
(60)
- UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
- Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Tolak Restoran
- Mahasiswa Aceh di Malang Peringati Empat Tahun Tsu...
- UB Susul Jadi BLU
- Dosen UGM Raih Penghargaan Ilmuwan Muda Dunia
- Rektor ITS: Tak Perlu Khawatirkan BHP
- Tiga Guru Besar Universitas Brawijaya Dikukuhkan
- Mahasiswa Al-Khaairat Ancam Boikot Wisuda
- UI dan Pemkot Depok Sepakat Bangun Kota Bersama
- Soal SNM PTN Sudah Siap
- Temu Mahasiswa Teknik Mesin
- Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
- Hari ini Mahasiswa di Semarang Demonstrasi Menolak...
- Ajip Rosidi Raih HB IX Award
- Anarki di Unhas
- UGM Bentuk Tim Kaji UU BHP
- Aksi Tolak UU BHP di UGM Hampir Ricuh
- Rektor Tawarkan Dialog Hati ke Hati
- Puluhan Mahasiswa ITS Aksi Tolak BHP
- Polisi Bangga Pukuli Mahasiswa yang Demo ?
- 80 Inovasi Energi Diusulkan di Senta 2008
- PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar
- Angkot Mogok, Mahasiswa Unand Terlantar
- Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas
- MIPA UI-Batan Teken MoU
- ITS Gelar Kompetisi Menara dari Stik Es Krim
- UII Berlaga di Ajang Debat Internasional
- Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Peneli...
- FISIP Undip Rintis Desa Mandiri
- Kurikulum Fakultas Kedokteran Harus Diperbaharui
- UGM Rintis Pengembangan Local Genius
- Benda Diduga Bom Ditemukan Dekat Kampus di Surabaya
- UGM Sabet Gelar Duta Bahasa Nasional 2008
- Campus ICT Expo di Unika Widya Karya Malang
- FTUI Raih Akreditasi Internasional
- Unair Buka Dua Fakultas Baru
- Mau Demo di depan SBY, Mahasiswa Ditangkap
- 95% Pengajuan Haki dari Pihak Asing
- UGM dan Pemerintah Kota Tual Jalin Kerjasama
- IPB Raih Gelar Kampus Berprestasi Olahraga
- UI Terakreditasi Internasional
- Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan...
- UGM Kembangkan Piranti Rel Penyeberang Orang
- ITS Dipercaya Gelar Konferensi Transportasi Intern...
- BEM UIN Ricuh, 1 Mahasiswa Babak Belur
- UI Gandeng Recapital
- 100 Mahasisiwa UGM Pantau Hewan Kurban
- IPB Beri Tips Pastikan Hewan Kurban Sehat
- iPod Jadi Perangkat Wajib Mahasiswa Kedokteran
- Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
- Fahutan IPB Gelar Pameran Seni dan Budaya
- BEM FMIPA UI Gelar Science Carnaval 2008
- Ijazah STAIN dan STIT Ditolak Untuk CPNS
- ITB Juarai Lomba Roket Nasional
- Binus CFA Academy Diluncurkan
- Tolak RUU BHP, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- POSS ITB Laksanakan OSS Week
- Tingkatkan Performa Web dengan Ajax dan Silverlight
- UGM Kampus Terbaik Peduli Prestasi Olahraga
- 2.000 Pulau Kecil RI Terancam Hilang
-
▼
Desember
(60)