Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas

Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Idrus Paturusi mengatakan bentrok antara polisi dan mahasiswa yang terjadi di kampus Unhas dua hari terakhir, sudah direncanakan oleh orang tak bertanggung jawab.

"Hal tersebut diketahui dari SMS (layanan pesan singkat) seorang oknum pejabat di lingkungan Unhas sendiri beberapa pekan lalu," kata Idrus di Makassar, Rabu petang.

"Sekitar tiga minggu lalu saya menerima SMS. Isinya mengatakan bahwa Unhas akan chaos. Ternyata terjadinya sekarang," ujarnya.

Meski tak menyebutkan namanya, ia mengaku mengenal si pengirim pesan tersebut. Idrus Paturusi juga sangat menyayangkan aksi polisi yang dinilainya anarkis dan sangat berlebihan dengan masuk ke dalam lingkungan kampus mengejar mahasiswa.

Saat ini Idrus telah meminta Kapolda Sulselbar, Irjen Pol. Sisno Adiwinoto dan Kapolres Makassar Timur, AKBP Kamaruddin, untuk membebaskan mahasiswanya yang tidak terlibat bentrokan. Sementara mahasiswa yang terluka, dimintanya agar segera dilarikan ke rumah sakit.

Dalam bentrokan yang berlangsung Rabu siang, polisi mengamankan sembilan mahasiswa yang diduga sebagai provokator. Pada Rabu malam polisi sudah menarik puluhan personelnya yang masuk hingga ke dalam kampus.

Bentrokan dipicu ketika ratusan mahasiswa Unhas melakukan unjuk rasa di depan kampus mereka, menentang pengesahan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) dengan menutup seluruh ruas jalan.

Bentrokan ini merupakan bentrokan kedua setelah Selasa (16/12) mahasiwa Unhas juga berunjuk rasa dan juga terlibat bentrok dengan polisi. kompas.com


Template by : kendhin x-template.blogspot.com