Penelitian yang dilakukan dosen yang mengajar di perguruan tinggi negeri dan swasta masih rendah. Jumlah dosen yang tercatat meneliti belum mencapai 10 persen dari sekitar 150.000 dosen tetap di perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.
"Penelitian dosen kita masih rendah, masih lebih banyak dilakukan dosen di perguruan tinggi negeri. Baru sekitar 12.000 dosen yang terdata melakukan penelitian. Akibatnya, penerbitan jurnal ilmiah kita juga rendah," kata Fasli Jalal, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas dalam Rapat Kerja Komisi X bersama Menteri Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdiknas, serta Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian di Jakarta, Rabu (10/12).
Fasli menyebutkan, sejauh ini kontribusi Indonesia baru 0,8 artikel per satu juta penduduk. Angka tersebut jauh dibandingkan dengan India yang berjumlah penduduk 1,1 miliar, kontribusinya mencapai 12 artikel per satu juta penduduk.
Menurut Fasli, dosen di perguruan tinggi swasta sangat minim terlibat dalam penelitian. Selain itu, perguruan tinggi swasta juga umumnya hanya berorientasi sebagai perguruan tinggi pengajaran atau teaching university, belum ke arah perguruan tinggi penelitian (research university).
"Untuk meningkatkan penelitian di kalangan dosen, pada program penelitian dosen muda akan lebih banyak diberikan kepada dosen di perguruan tinggi swasta. Dana penelitian yang dikucurkan langsung ke perguruan tinggi dan Kopertis pada 2009 nanti cukup besar, mencapai Rp 400 miliar," jelas Fasli.
Anggaran penelitian di perguruan tinggi pada 2009 mencapai Rp 1,2 triliun. Berbagai dana hibah atau block grant untuk penelitian di perguruan tinggi diperbanyak. Penelitian yang di perguruan tinggi disinergikan dengan agenda riset nasional serta kondisi dan tantangan yang dihadapi bangsa saat ini.
Sementara itu, Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman mengatakan, pengembangan riset dan teknologi difokuskan pada ketahanan pangan, energi baru dan terbarukan, teknologi informasi dan komunikasi, transportasi, pertahanan dan keamanan, serta kesehatan dan obat.
"Riset yang dilakukan bisa dikatakan ada hasil yang baik. Namun, para peneliti kita juga masih ditantang untuk terus memaksimalkan penelitian sesuai agenda riset nasional," ujar Kusmayanto.
Gatot Irianto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, mengatakan, Departemen Pertanian selama ini melakukan sinergi dengan perguruan tinggi dan Kementerian Riset dan Teknologi untuk penelitian pertanian. Kemitraan dengan perguruan tinggi, misalnya, dialokasikan sekitar Rp 30 miliar. kompas.com
Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Penelitian
Diposting oleh smart-schools di 07.51
Catatan Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
Desember
(60)
- UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
- Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Tolak Restoran
- Mahasiswa Aceh di Malang Peringati Empat Tahun Tsu...
- UB Susul Jadi BLU
- Dosen UGM Raih Penghargaan Ilmuwan Muda Dunia
- Rektor ITS: Tak Perlu Khawatirkan BHP
- Tiga Guru Besar Universitas Brawijaya Dikukuhkan
- Mahasiswa Al-Khaairat Ancam Boikot Wisuda
- UI dan Pemkot Depok Sepakat Bangun Kota Bersama
- Soal SNM PTN Sudah Siap
- Temu Mahasiswa Teknik Mesin
- Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
- Hari ini Mahasiswa di Semarang Demonstrasi Menolak...
- Ajip Rosidi Raih HB IX Award
- Anarki di Unhas
- UGM Bentuk Tim Kaji UU BHP
- Aksi Tolak UU BHP di UGM Hampir Ricuh
- Rektor Tawarkan Dialog Hati ke Hati
- Puluhan Mahasiswa ITS Aksi Tolak BHP
- Polisi Bangga Pukuli Mahasiswa yang Demo ?
- 80 Inovasi Energi Diusulkan di Senta 2008
- PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar
- Angkot Mogok, Mahasiswa Unand Terlantar
- Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas
- MIPA UI-Batan Teken MoU
- ITS Gelar Kompetisi Menara dari Stik Es Krim
- UII Berlaga di Ajang Debat Internasional
- Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Peneli...
- FISIP Undip Rintis Desa Mandiri
- Kurikulum Fakultas Kedokteran Harus Diperbaharui
- UGM Rintis Pengembangan Local Genius
- Benda Diduga Bom Ditemukan Dekat Kampus di Surabaya
- UGM Sabet Gelar Duta Bahasa Nasional 2008
- Campus ICT Expo di Unika Widya Karya Malang
- FTUI Raih Akreditasi Internasional
- Unair Buka Dua Fakultas Baru
- Mau Demo di depan SBY, Mahasiswa Ditangkap
- 95% Pengajuan Haki dari Pihak Asing
- UGM dan Pemerintah Kota Tual Jalin Kerjasama
- IPB Raih Gelar Kampus Berprestasi Olahraga
- UI Terakreditasi Internasional
- Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan...
- UGM Kembangkan Piranti Rel Penyeberang Orang
- ITS Dipercaya Gelar Konferensi Transportasi Intern...
- BEM UIN Ricuh, 1 Mahasiswa Babak Belur
- UI Gandeng Recapital
- 100 Mahasisiwa UGM Pantau Hewan Kurban
- IPB Beri Tips Pastikan Hewan Kurban Sehat
- iPod Jadi Perangkat Wajib Mahasiswa Kedokteran
- Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
- Fahutan IPB Gelar Pameran Seni dan Budaya
- BEM FMIPA UI Gelar Science Carnaval 2008
- Ijazah STAIN dan STIT Ditolak Untuk CPNS
- ITB Juarai Lomba Roket Nasional
- Binus CFA Academy Diluncurkan
- Tolak RUU BHP, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- POSS ITB Laksanakan OSS Week
- Tingkatkan Performa Web dengan Ajax dan Silverlight
- UGM Kampus Terbaik Peduli Prestasi Olahraga
- 2.000 Pulau Kecil RI Terancam Hilang
-
▼
Desember
(60)