Isu paling mengemuka di pendidikan belakangan ini adalah disahkannya Badan Hukum Pendidikan oleh anggota DPR. Penetapan sistem ini di sejumlah universitas di Indonesia mendapat tentangan keras dari mahasiswa karena dianggap terlalu komersil dan merugikan.
Salah satu kampus yang menentang kebijakan ini adalah Universitas Hassanudin Makassar, Sulawesi Selatan. Mahasiswa memprotes kebijakan tersebut dengan menggelar unjuk rasa. Selain berdemonstrasi, mahasiswa juga memblokira Jalan Perintis, depan Kampus Unhas.
Tindakan para mahasiswa membuat polisi gerah. Petugas berusaha membubarkan paksa demonstrasi karena dianggap telah mengganggu ketertiban lalu lintas. Tindakan polisi membuat mahasiswa marah dan melempari petugas dengan batu dan benda-benda keras. Aksi mahasiswa dijawab polisi dengan tembakan peringatan. Sebagian petugas menyerbu masuk ke dalam kampus. Seorang mahasiswa yang tertangkap sempat dipukuli. Akibat kejadian ini, tiga mahasiswa terluka dan tujuh lainnya diamankan polisi.
Bentrok dengan polisi tak membuat mahasiswa kapok. Hari berikutnya massa yang berunjuk rasa makin besar. Sebuah mobil polisi yang melintas di depan mereka dilempari. Mobil berplat merah yang disimbolkan sebagai pemerintah juga ikut jadi sasaran kemarahan. Pihak keamanan kampus dan pegawai Unhas berupaya mendinginkan situasi.
Namun suasana tenang hanya berlangsung sesaat. Para mahasiswa kembali menyerang polisi dengan batu. Meski begitu polisi tak gentar. Bahkan mereka terus memburu para mahasiswa dengan berbekal tameng dan sesekali membalas lemparan. Keadaan semakin menegangkan karena sebagian mahasiswa dalam kampus ikut serta melawan polisi sebagai bentuk solidaritas.
Di tengah pertikaian sengit itu, pihak universitas mencoba lagi mendamaikan. Namun, dua kubu yang berseteru ini sudah sulit berkompromi. Mahasiswa minta polisi meninggalkan kampus. Tapi polisi menjawab dengan serbuan cepat. Melihat kekacauan ini Rektor Unhas terpaksa turun tangan.
Imbauan untuk menghentikan pertikaian akhirnya bersambut. Polisi mundur dan kampus dibenahi dari sisa bentrokan. Dalam peristiwa ini empat orang diamankan. Seorang mahasiswa dan satu polisi harus dirawat di rumah sakit karena menderita luka cukup serius.
UU Badan Hukum Pendidikan telah disahkan DPR. Para mahasiswa yang tak setuju bertekad akan melanjutkan unjuk rasa jika undang-undang tetap dijalankan. Pihak Unhas memutuskan sementara waktu tak menggunakan sistem BHP. Ini mungkin jadi keputusan yang bijak, meski belum berarti dapat mengakomodir keinginan semua mahasiswa. Paling tidak langkah yang dipilih tak mengedepankan kekerasan namun kompromi dan musyawarah. liputan6.com
Anarki di Unhas
Diposting oleh smart-schools di 08.09
Catatan Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
Desember
(60)
- UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
- Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Tolak Restoran
- Mahasiswa Aceh di Malang Peringati Empat Tahun Tsu...
- UB Susul Jadi BLU
- Dosen UGM Raih Penghargaan Ilmuwan Muda Dunia
- Rektor ITS: Tak Perlu Khawatirkan BHP
- Tiga Guru Besar Universitas Brawijaya Dikukuhkan
- Mahasiswa Al-Khaairat Ancam Boikot Wisuda
- UI dan Pemkot Depok Sepakat Bangun Kota Bersama
- Soal SNM PTN Sudah Siap
- Temu Mahasiswa Teknik Mesin
- Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
- Hari ini Mahasiswa di Semarang Demonstrasi Menolak...
- Ajip Rosidi Raih HB IX Award
- Anarki di Unhas
- UGM Bentuk Tim Kaji UU BHP
- Aksi Tolak UU BHP di UGM Hampir Ricuh
- Rektor Tawarkan Dialog Hati ke Hati
- Puluhan Mahasiswa ITS Aksi Tolak BHP
- Polisi Bangga Pukuli Mahasiswa yang Demo ?
- 80 Inovasi Energi Diusulkan di Senta 2008
- PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar
- Angkot Mogok, Mahasiswa Unand Terlantar
- Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas
- MIPA UI-Batan Teken MoU
- ITS Gelar Kompetisi Menara dari Stik Es Krim
- UII Berlaga di Ajang Debat Internasional
- Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Peneli...
- FISIP Undip Rintis Desa Mandiri
- Kurikulum Fakultas Kedokteran Harus Diperbaharui
- UGM Rintis Pengembangan Local Genius
- Benda Diduga Bom Ditemukan Dekat Kampus di Surabaya
- UGM Sabet Gelar Duta Bahasa Nasional 2008
- Campus ICT Expo di Unika Widya Karya Malang
- FTUI Raih Akreditasi Internasional
- Unair Buka Dua Fakultas Baru
- Mau Demo di depan SBY, Mahasiswa Ditangkap
- 95% Pengajuan Haki dari Pihak Asing
- UGM dan Pemerintah Kota Tual Jalin Kerjasama
- IPB Raih Gelar Kampus Berprestasi Olahraga
- UI Terakreditasi Internasional
- Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan...
- UGM Kembangkan Piranti Rel Penyeberang Orang
- ITS Dipercaya Gelar Konferensi Transportasi Intern...
- BEM UIN Ricuh, 1 Mahasiswa Babak Belur
- UI Gandeng Recapital
- 100 Mahasisiwa UGM Pantau Hewan Kurban
- IPB Beri Tips Pastikan Hewan Kurban Sehat
- iPod Jadi Perangkat Wajib Mahasiswa Kedokteran
- Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
- Fahutan IPB Gelar Pameran Seni dan Budaya
- BEM FMIPA UI Gelar Science Carnaval 2008
- Ijazah STAIN dan STIT Ditolak Untuk CPNS
- ITB Juarai Lomba Roket Nasional
- Binus CFA Academy Diluncurkan
- Tolak RUU BHP, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- POSS ITB Laksanakan OSS Week
- Tingkatkan Performa Web dengan Ajax dan Silverlight
- UGM Kampus Terbaik Peduli Prestasi Olahraga
- 2.000 Pulau Kecil RI Terancam Hilang
-
▼
Desember
(60)