Bandung - Game dan animasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di mana keduanya meleburkan unsur-unsur teknologi dan seni dalam sebuah industri kreatif.
Hal itulah yang mendorong Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB serta Teknik Elektro dan Informatika ITB menggelar ITB Digital Media Festival, Game & Animasi untuk pertama kalinya 2-3 Desember di kampus ITB, Jalan Ganesha.
Ketua Panitia Intan Rizky Mutiaz menyatakan acara ini untuk memperlihatkan bahwa game dan animasi ditunjang oleh dua faktor yang saling mendukung yaitu sisi teknologi dan seni.
"Ada nilai-nilai engineering dan seni yang lebur dalam industri kreatif," jelasnya.
Para kreator tidak mungkin bisa menciptakan sebuah karya tanpa dukungan teknologi. Begitupula sebaliknya, sebuah perangkat teknologi game atau animasi pun harus didukung unsur seni. Desain dan seni rupa yang didukung dengan teknologi tersebut nantinya akan mengarah pada seni teknologi visual.
"Selain itu kita ingin mengubah paradigma bahwa game bukan sekedar hiburan. Simulator pun termasuk game," tutur Intan. Setiap hari dalam kehidupan tidak terlepas dari game, termasuk dalam telepon genggam sekalipun ada game.
Dalam even ini menggelar beberapa acara antara lain game contest yaitu pembuatan dan desain game, game competetion yaitu kompetisi game untuk pengunjung yang sudah disediakan, animasi festival yang menyuguhkan short animasi, film dan karakter desain, seminar dan workshop, pameran, foto dan cosplay. Untuk game contest, tak hanya diikuti oleh peserta di Indonesia ada juga peserta dari luar negeri.
Intan mengharapkan, even yang rencananya akan digelar dua tahunan ini skalanya bisa ke tingkat Internasional. "Kelak, bukan karya dari luar saja yang datang tapi juga pembuatnya yang akan mempresentasikan karya tersebut," jelasnya.
Selain itu diharapkan dari sini akan lahir kreator-kreator game dan animasi yang juga bisa mendorong perkembangan industri kreatif di Indonesia. detik.com
Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
