PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar

Terkait pemberitaan tentang 49 mahasiswa Indonesia di Malaysia, Pihak PT Fikruna Center membantah melakukan penipuan dan menelantarkan sejumlah mahasiswa yang hendak melakukan studi banding ke Mesir di Malaysia. Selain itu PT Fikruna juga mengklarifikasi jumlah siswa Indonesia sebenarnya yang berada di Malaysia hanyalah 41 orang

Perusahaan tersebut menyatakan telah melakukan prosedur berdasarkan MoU dengan pihak Madiwa (Ma'had Al'Aaly Liddirosah Al Islamiyah Wal 'Arabiyah) untuk mengirimkan siswa ke Universitas Al Azhar.

"Banyak yang tidak benar dalam pemberitaan media. Soal penipuan, kami tidak melakukan penipuan. Ada MoU antara Fikruna dengan Madiwa," ujar Imam Jazuli melalui surat elektronik yang diterima Republika Online, Selasa (17/12/2008).

Fikruna menyatakan justru malah prihatin melihat banyak siswa berpotensi dan motivasi tinggi tapi tidak dapat melanjutkan studi ke Al Azhar karena tidak lulus ujian seleksi. Padahal menurut Imam Jazuli, Mantan Direktur PT Fikruna Center, ketidaklulusan disebabkan beberapa siswa tidak mengetahui model dan metode ujian depag.

"Justru kamilah yang memiliki ide mengadakan twining dengan Madiwa," ujar Imam, melalui surat elektronik yang diterima Republika Online, Rabu(17/12/2008).

Imam mengungkapkan, dalam kesepakatan tersebut, PT Fikruna hanya bertugas mengirimkan siswa Indonesia ke Madiwa di Malaysia. Selanjutnya di negeri Petronas tersebut, tambah Imam, Madiwa yang bertanggung jawab terhadap para siswa tersebut.

Selama di Madiwa, menurut dia, para siswa tersebut akan mendapatkan training dan persiapan studi dengan mengikuti perkuliahan formal selama satu tahun.

"Di sana ada fakultas Syariah dan Ushuluddin. Jadi mereka tidak hanya makan tidur, tapi juga belajar. Meski secara fasilitas tidak sekualitas universitas," jelas dia.

Menurut Imam, Madiwa memiliki MoU dengan Universitas Al Azhar sudah sejak lama. Siswa yang telah lulus diploma 2 di Madiwa, lanjut dia, dapat langsung masuk Universitas Al Azhar tingkat 3, dan siswa diploma 3 langsung masuk di tingkat 4.

Pengiriman siswa oleh PT Fikruna ke Madiwa, kata dia, dimulai sejak 5 September 2006 dengan jumlah 24 siswa. Pengiriman kedua dilakukan pada 10 September 2007 sebanyak 24 siswa. Dari 24 siswa itu 18 siswa di antaranya sudah diberangkatkan ke Mesir dan diterima di Universitas Al Azhar tingkat 3 (untuk laki-laki) dan tingkat 2 (untuk perempuan).

"Jadi yang kami lakukan sudah benar dan sudah sesuai MoU. Kami tidak melakukan penipuan," tegas Imam.


Kronologis Berdasar Pengakuan Siswa

Menurut keterangan seorang siswa Madiwa, Arif Rahman Hakim, melalui surat elektronik yang diterima Republika Online, gelombang pertama siswa Indonesia 2007-2008 yang diberangkatkan Fikruna tiba di Malaysia pada tanggal 10 September 200. Mereka tiba di di LCCT lalu ditempatkan di Bagan Serai, Perak Darul Ridzwan dan memulai kegiatan belajar pada awal November tahun lalu.

Selama 1 tahun di Malaysia, siswa belajar di MADIWA, dengan harapan untuk bisa melanjutkan study di Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Tetapi karena kebijakan Pemerintah Malaysia dan Depag yang tidak memperbolehkan 18 institute Islam tersebar di berbagai negeri di Malaysia, sehingga MOU antara pihak Azhar dan Madiwapun ikut putus,

Namun pihak Madiwa berupaya menempuh cara lain agar pelajar-pelajarnya tetap bisa melanjutkan tingkat 3 di Mesir. Hanya saja dengan catatan, tahun 2008, adalah tahun terakhir pengiriman Pelajar oleh Madiwa. Salah seorang Ustaz pengurus Madiwapun sempat ke University Al-Azhar di Kairo selama kurang lebih 2 Minggu, namun usaha tersebut gagal.

khirnya pada tanggal 23 september 2008, salah seorang ustadz Madiwa mengumumkan bahwa upaya pemberangkatan para siswa Indonesia ke Mesir benar-benar tidak bisa diteruskan,

Madiwa pun memberikan Alternatif lain untuk bisa melanjutkan di UIN SUSKA RIAU serta KUIS (Kolej University Islam Selangor). Sementara bagi yang masih berminat ke Timur Tengah ataupun ke Arab Saudi, dijanjikan oleh Madina, tahun depan akan diberangkatkan ke Makkah dan Madinah.

Mendengar pengumuman tersebut 20 siswa dari total 41 jumlah siswa yang berencana melanjutkan ke Al Azhar memilih untuk pulang ke Indonesia dan melanjutkan studi di Indonesia.

Dari sinilah pihak Fikruna menawarkan jasa kepada pelajar-pelajar Madiwa untuk membantu melanjutkan studi diantaranya di UNINUS (Universitas Islam Nusantara) di Bandung, UNISBA (Univ Islam Bandung), UMC, PARAMADINA, STAI BOGOR, dan masih banyak lagi,

Dari pilihan-pilihan tersebut, sekitar 10 Pelajar memilih di Uninus, 3 di Unisba, dan yang lain melanjutkan di universitas-universitas lain. Sementara Arif sendiri memilih melanjutkan di STEMBI, Kota Bandung.

Kini masih ada 15 siswa lagi di Malaysia dengan harapan tahun depan mereka dapat melanjutkan studi ke Saudi Arabia sesuai yang dijanjikan pihak Madiwa

Adapun yang diharapkan oleh pelajar-pelajar yang sudah berada di Indonesia adalah Madiwa menepati janji mengembalikan uang tiket pesawat dan uang untuk pengurusan yang telah disetorkan. Menurut keterangan Arif, pihak Madiwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut antara tanggal 20 hingga 30 Desember 2008. republika.co.id


Template by : kendhin x-template.blogspot.com