Posisi pelaksana proyek Jembatan Kalidami sedang di atas angin. Sebab, tim Fakultas Teknik Sipil ITS menyatakan beton dan besi tidak bermasalah. Hal itu membuat penyidikan polisi terhadap peristiwa yang menewaskan tiga nyawa tersebut semakin rumit.
Kemarin (22/12), tim ITS memang diminta penyidik untuk melakukan tes terhadap dua komponen jembatan. Pengujian bahan konstruksi jembatan itu dilakukan di Laboratorium Beton dan Bangunan Fakultas Teknik Sipil.
Uji lab dipimpin Mudji Irmawan, yang dijadikan sebagai saksi ahli oleh polisi dalam kasus ambrolnya Jembatan Kalidami. Dalam tes kemarin, Kasatreskrim Polres Surabaya Timur AKP Hartoyo juga ikut menyaksikan secara langsung seluruh proses pengujian.
Nah, langkah tim ITS dilakukan dengan cara uji tarik terhadap besi rangka jembatan. Kemudian, pengujian terhadap tulangan beton jembatan. Tim ITS menyatakan bahwa tulangan beton memberikan kontribusi besar dalam setiap konstruksi bangunan. ''Kontribusinya sebesar 80 persen,'' kata Mudji.
Lantas, tim ITS juga menganalisis daya tekan beton. Hasilnya, jembatan hancur pada daya 236 kilo/sentimeter. Angka itu jauh lebih besar dari persyaratan sebuah konstruksi seperti jembatan. Sebab, angka minimal beton harus memiliki daya hancur sebesar 196 kilo/sentimeter.
Tim ITS menyatakan bahwa konstruksi jembatan memang bisa dibilang layak. Dari uji tarik, tulangan beton, dan daya tekan, semua tidak bermasalah.
Lalu, mengapa jembatan bisa ambrol jika konstruksinya memenuhi persyaratan? Itulah yang masih akan didalami tim ITS. Mereka akan melakukan observasi ke lapangan. Kemudian, tim akan menganalisis struktur jembatan. Apakah memang ada yang salah dalam bidang itu.
Hasil uji di lab ITS bisa dibilang jauh dari prediksi. Sebab, sebelumnya ditengarai banyak kesalahan dalam konstruksi bangunan jembatan, sehingga ambrol dan menewaskan tiga korban.
Uji lab juga membuat polisi harus ekstrakeras untuk menentukan penyebab ambrolnya jembatan. Sebab, dari sebab teknis itulah, penyidik akan menentukan siapakah pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.
Kasatreskrim Polres Surabaya Timur AKP Hartoyo mengaku tetap akan menjadikan hasil uji lab sebagai acuan penyidikan. Meski hasil pengujian menyebutkan tidak ada kesalahan dalam konstruksi bangunan. ''Kami akan tetap terus berupaya untuk mencari penyebabnya,'' ucapnya.
Untuk itu, polisi berencana menambah pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Penyidik berancang-ancang meminta keterangan dari saksi dari pelaksana proyek. jawapos.com
Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
Diposting oleh smart-schools di 08.03
Catatan Blog
-
▼
2008
(114)
-
▼
Desember
(60)
- UN untuk PTN Tinggal Finalisasi
- Mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun Tolak Restoran
- Mahasiswa Aceh di Malang Peringati Empat Tahun Tsu...
- UB Susul Jadi BLU
- Dosen UGM Raih Penghargaan Ilmuwan Muda Dunia
- Rektor ITS: Tak Perlu Khawatirkan BHP
- Tiga Guru Besar Universitas Brawijaya Dikukuhkan
- Mahasiswa Al-Khaairat Ancam Boikot Wisuda
- UI dan Pemkot Depok Sepakat Bangun Kota Bersama
- Soal SNM PTN Sudah Siap
- Temu Mahasiswa Teknik Mesin
- Hasil Analisis Tim ITS terhadap Jembatan Ambrol
- Hari ini Mahasiswa di Semarang Demonstrasi Menolak...
- Ajip Rosidi Raih HB IX Award
- Anarki di Unhas
- UGM Bentuk Tim Kaji UU BHP
- Aksi Tolak UU BHP di UGM Hampir Ricuh
- Rektor Tawarkan Dialog Hati ke Hati
- Puluhan Mahasiswa ITS Aksi Tolak BHP
- Polisi Bangga Pukuli Mahasiswa yang Demo ?
- 80 Inovasi Energi Diusulkan di Senta 2008
- PT Fikruna Bantah Menipu Calon Mahasiswa Al Azhar
- Angkot Mogok, Mahasiswa Unand Terlantar
- Ada yang Rencanakan Bentrok di Unhas
- MIPA UI-Batan Teken MoU
- ITS Gelar Kompetisi Menara dari Stik Es Krim
- UII Berlaga di Ajang Debat Internasional
- Kurang dari 10 Persen, Dosen yang Melakukan Peneli...
- FISIP Undip Rintis Desa Mandiri
- Kurikulum Fakultas Kedokteran Harus Diperbaharui
- UGM Rintis Pengembangan Local Genius
- Benda Diduga Bom Ditemukan Dekat Kampus di Surabaya
- UGM Sabet Gelar Duta Bahasa Nasional 2008
- Campus ICT Expo di Unika Widya Karya Malang
- FTUI Raih Akreditasi Internasional
- Unair Buka Dua Fakultas Baru
- Mau Demo di depan SBY, Mahasiswa Ditangkap
- 95% Pengajuan Haki dari Pihak Asing
- UGM dan Pemerintah Kota Tual Jalin Kerjasama
- IPB Raih Gelar Kampus Berprestasi Olahraga
- UI Terakreditasi Internasional
- Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan...
- UGM Kembangkan Piranti Rel Penyeberang Orang
- ITS Dipercaya Gelar Konferensi Transportasi Intern...
- BEM UIN Ricuh, 1 Mahasiswa Babak Belur
- UI Gandeng Recapital
- 100 Mahasisiwa UGM Pantau Hewan Kurban
- IPB Beri Tips Pastikan Hewan Kurban Sehat
- iPod Jadi Perangkat Wajib Mahasiswa Kedokteran
- Melebur Teknologi dan Seni dalam Game juga Animasi
- Fahutan IPB Gelar Pameran Seni dan Budaya
- BEM FMIPA UI Gelar Science Carnaval 2008
- Ijazah STAIN dan STIT Ditolak Untuk CPNS
- ITB Juarai Lomba Roket Nasional
- Binus CFA Academy Diluncurkan
- Tolak RUU BHP, Mahasiswa Bentrok dengan Polisi
- POSS ITB Laksanakan OSS Week
- Tingkatkan Performa Web dengan Ajax dan Silverlight
- UGM Kampus Terbaik Peduli Prestasi Olahraga
- 2.000 Pulau Kecil RI Terancam Hilang
-
▼
Desember
(60)