Seni dan Budaya Serumpun Menjadi Tali Persahabatan USIM dengan Unpad

Budaya dan seni merupakan salah satu hal yang bisa mempereratkan tali silahturahmi antara satu negara dengan negara lain. Itulah suasana yang tergambar pada acara “Kunjungan Budaya Kasih Serumpun”, yaitu pertunjukan seni bersama antara tim kesenian Universitas Padjadjaran dan Universiti Sains Islam Malaysia, di Grha Sanusi Hardjadinata, Jalan Dipati Ukur, Bandung.

Setelah PR Bidang Kemahasiswaan Unpad menyambut kunjungan USIM, tim kesenian USIM bersama dengan Unpad melakukan beberapa kegiatan, di antaranya melakukan diskusi, bengkel kesenian, dan pertunjukan kesenian. Kegiatan diskusi menjadi awal dari rangkaian acara ini, diskusi ini membawa tema “Seni Pencak Silat: Kaitan antara Malaysia-Indonesia”.

Dalam diskusi ini, baik dari Unpad maupun USIM menampilkan 1 tim yang terdiri dari 5 orang mahasiswa. Diskusi yang berlangsung kurang lebih selama 30 menit ini banyak menarik perhatian, karena masing-masing tim mempresentasikan materi seni bela diri Pencak Silat dan saling bertukar pikiran.

Berdasarkan presentasi yang dibawakan oleh tim USIM, di Malaysia terkenal dengan 3 jenis Pencak Silat. Dan mereka pun mengakui bahwa Pencak Silat tersebut banyak mendapat pengaruh dari Pencak Silat yang ada di Indonesia.

Tim Unpad melalui presentasinya menyatakan bahwa Pencak Silat merupakan seni bela diri yang berasal dari Melayu, yang memiliki aspek di antaranya aspek spiritual, fisik, dan juga olah raga. Adapun lahirnya seni bela diri ini, menurut pengakuan mereka, bukanlah dari peperangan namun justru dari pertahanan diri atau untuk bertahan hidup.

Dari diskusi ini kedua tim sepakat membuat kesimpulan mengenai tema yang bersangkutan yaitu seni bela diri Pencak Silat memang berasal dari Melayu, namun sudah mengalami banyak akulturasi budaya, baik budaya yang ada di Malaysia maupun yang ada di Indonesia sendiri. Kemudian tim kesenian Unpad juga sempat memperagakan seni bela diri Pencak Silat Jawa Barat di hadapan tim USIM.

Sore itu juga digelar bengkel kesenian yang merupakan sarana pertukaran kesenian antara Unpad dengan USIM. Tim kesenian USIM memperkenalkan tari Joged. Beberapa sukarelawan mahasiswa Unpad, bahkan PR III Trias Nugrahadi, dr., Sp.KN mengikuti gerakan tari yang diajarkan oleh tim kesenian USIM.

Tim kesenian Unpad memperkenalkan tarian rakyat yang diikuti oleh dua orang mahasiswa USIM. Acara seni ini langsung dilanjutkan dengan pertunjukan seni dari masing-masing tim. Penampilan pertama dari tim kesenian USIM yang membawakan dua tarian. Pertama adalah Tari Perpaduan yaitu tarian yang dibawakan hanya oleh laki-laki saja, yang menggambarkan perpaduan budaya yang ada di Malaysia. Lalu tarian yang kedua adalah Tari Zapin yang dibawakan secara medley. Tari ini merupakan tari asli Malaysia yang lebih menggambarkan sosok perempuan Malaysia.

Penampilan kedua juga dibawakan secara medley oleh tim kesenian Unpad yang menampilkan seni Rampak Kendang, tari Jaipong, seni bela diri Pencak Silat, tari Merak, tari Topeng, dan juga tari Gatotkaca.

Seolah tak mau kalah dengan tuan rumah, tim kesenian USIM langsung menampilkan dua tarian lagi, yaitu Tari Zapin Hanuman, tari yang bercerita tentang Hanoman atau kera putih, dan lebih dikenal di daerah Johor. Kemudian tampil juga Tari Gazaparsi, yang awalnya dibawakan oleh orang Persia ketika singgah di Malaysia.

Tak lupa juga tim kesenian Unpad menampilkan seni Wayang Golek lengkap dengan tokoh jenaka “Si Cepot” yang banyak mengundang tawa. Persembahan terakhir dari tim kesenian USIM menampilkan Tarian Rakyat & Cak Lempong.

Sebagai pamungkas, kedua tim kesenian saling berkolaborasi dan membawakan tarian penutup dengan amat cantik dan megah. Semoga kunjungan yang bertemakan kesenian ini dapat menjadi tali pengikat persahabatan antara Malaysia dengan Indonesia pada umumnya dan Unpad dengan USIM pada khususnya. www.unpad.ac.id


Template by : kendhin x-template.blogspot.com