Peluang Berkuliah di Eropa Semakin Terbuka

KESEMPATAN para pelajar Indonesia untuk berkuliah di Eropa kini makin terbuka.Uni Eropa (UE) kini tengah membangun kemitraan dengan Indonesia menyangkut pendidikan tinggi.

Kerja sama yang makin intens antara UE dengan Indonesia dalam pendidikan tinggi itu ditandai dengan simposium sehari berjudul ”Asia- Link Symposium: Moving Towards New Approached to EU-Indonesia Cooperation in Higher Education” pada Jumat (31/10) di Hotel Shangri-La,Jakarta. Simposium ini diikuti oleh pejabat pemerintah dan perwakilan pendidikan tinggi Indonesia, perwakilan pendidikan tinggi dari 15 negara Eropa serta 9 negara Asia lainnya.

Sebagai sebuah langkah awal untuk kerja sama yang lebih intens, ada beberapa hal penting yang dibahas oleh UE dan Indonesia. Topik itu antara lain menyangkut kesesuaian sistem pendidikan tinggi, kerja sama mobilitas antarinstitusi pendidikan tinggi serta inisiatif untuk mendorong kemitraan akademis.

Kepala Delegasi Komisi Eropa untuk Indonesia,Julian Wilson mengatakan,simposium ini merupakan wadah yang tepat untuk dialog tingkat tinggi antara pembuat kebijakan dengan perwakilan institusi pendidikan tinggi dengan jejaring akademis dari Indonesia, UE, dan negara Asia lainnya. ”Komisi Eropa sangat menghargai besarnya komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperbaiki akses dan kualitas pendidikan, ini sejalan dengan tujuan Millenium Development and Education for All (EFA),”katanya.

Indonesia,lanjut Wilson,jadi perhatian utama UE soal pendidikan tinggi karena UE melihat Indonesia sebagai negara yang sangat berpotensi menjadi sebuah negara yang besar.Jika saat itu tercapai,telah terbangun kemitraan strategis antara kedua belah pihak untuk memecahkan persoalan global secara bersama.Wilson menambahkan, sejauh ini,setidaknya,UE dan negaranegara Eropa lainnya, memberikan hampir 4.000 beasiswa per tahun bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di sana.

Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo dalam sambutan pembukaan simposium itu mengatakan, sudah saatnya Indonesia menjalin kerja sama bidang pendidikan tinggi dengan UE. Sejarah pendidikan tinggi Eropa yang telah berlangsung ribuan tahun dan salah satu agen penting dalam membangun peradaban, bisa dipakai sebagai salah satu masukan penting dalam pembangunan pendidikan tinggi Indonesia yang usianya masih relatif muda.

Bambang melihat, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran tujuan pendidikan bagi pelajar Indonesia yang melanjutkan ke luar negeri. Hingga kurun 90-an,Amerika Serikat masih menjadi tujuan utama, kini, fokus itu bergeser ke negara-negara Eropa. Kerja sama pendidikan tinggi UE-Indonesia ini,papar Bambang,juga punya nilai strategis dalam menghadapi persoalanpersoalan global karena tidak ada satu negara pun yang bisa lepas dari itu.Kerja sama itu akan memberikan sebuah pemahaman bersama bagaimana persoalanpersoalan global itu terjadi dan bagaimana langkah yang harus diambil untuk menyelesaikannya.

Salah satu persoalan yang tampak jelas adalah persoalan krisis ekonomi global, pemanasan global, dan pencarian akan sumber energi baru. ”Kerja sama ini adalah langkah awal untuk membuat generasi masa depan yang sangat menghargai perbedaan dan multikultural, memiliki basis pengetahuan yang luas serta komitmen dan etika yang dijunjung tinggi,”paparnya.

Simposium itu ditutup dengan pameran pendidikan tinggi Eropa (European Higher Education Fair/EHEF) yang diselenggarakan pada 1–2 November 2008 di Balai Kartini, Jakarta. Pameran ini adalah pameran pendidikan tinggi Eropa terbesar yang pernah digelar Indonesia.Setidaknya,ada 90 institusi pendidikan tinggi dari 27 negara UE berpartisipasi dalam pameran ini.

”Pameran ini penting, karena banyak sekali informasi mengenai pendidikan tinggi di Eropa yang belum diketahui dengan baik dan secara luas oleh masyarakat Indonesia. Padahal, UE memberikan banyak sekali perhatian kepada para pelajar asing, terutama dari Indonesia, jika ingin mendapatkan pendidikan tinggi di sana,” ujar Phillippe Zeller, Duta Besar Prancis yang mewakili Kepresidenan UE untuk Indonesia.

Pada pameran ini, semua informasi berkaitan dengan pendidikan tinggi di Eropa akan dipaparkan. Mulai kesempatan belajar, terutama beasiswa ke Eropa, peluang untuk mengadakan riset di Eropa, serta bagaimana membangun kerja sama antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dengan Eropa.

Pameran pendidikan tinggi Eropa ini didanai sepenuhnya oleh Komisi Eropa dan dilaksanakan oleh konsorsium empat badan pendidikan Eropa; Nuffic (Belanda), Campus France (Prancis),DAAD (Jerman) dan British Council (Inggris). (helmi firdaus) (sumber : http://www.seputar-indonesia.com/)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com