Menang Lomba Berawal Dari Persahabatan

Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (geMasTIK) 2008 telah berlalu. Namun, lomba tingkat nasional tersebut masih menyisakan kemeriahan bagi keenam pemuda dari S1 Teknik Elektro ini. Betapa tidak, mereka berhasil meraih Juara II dan Juara III geMasTIK. Uniknya, keenam peserta ini sudah bersahabat sejak lama.

Mereka adalah Pungky Dwi Sastya, Yanuar Yudianto, Dzul Fahmy, Hendrik Setiawan, Muhammad Hari Cahyono, dan Ramadhan. Keikutsertaan mereka dalam lomba ini pun awalnya juga karena persahabatan yang dibina sejak duduk di semester lima. “Bahkan, nama kedua tim yang kami usung dalam lomba berasal dari nama kelompok persahabatan kami, Counterclockwise,” papar Hendriks selaku ketua tim Counterclockwise.

Awalnya, niat mereka hanyalah mengerjakan Tugas Akhir (TA). Tapi, dosen pembimbing mereka, Ir Djoko Purwanto, M Eng, Ph D menyarankan mereka agar ikut geMasTIK. Lalu, dibentuklah dua kelompok.

Kelompok pertama yaitu Counterclockwise yang mengambil tema tentang kursi roda yang menggunakan web camera. Sedang kelompok kedua adalah CCW Engine yang merupakan singkatan dari Counterclockwise Engine. CCW Engine sendiri mengambil tema tentang kamera pemantau yang menggunakan web camera.

Ide tema yang diambil oleh tim Counterclockwise merupakan pengembangan dari karya kursi roda mahasiswa Teknik Elektro sebelumnya. Karya itu dulu hanya memanfaatkan sinyal mata dan dihubungkan dengan peralatan yang menempel di dekat mata. Penggunaannya pun mempunyai kelemahan karena mengharuskan kontak fisik pemakainya. Karena itulah, tim Counterclockwise yang beranggotakan Hendrik, Hari dan Ramadhan ingin menyempurnakan karya tersebut. Caranya dengan menambahkan web camera yang berfungsi menangkap gerakan mata si pengguna. Nantinya, gerakan mata ini akan menggerakkan arah belok kursi roda.

Seakan tak mau kalah dari sahabat-sahabatnya, tim CCW Engine yang beranggotakan Pungky, Yanuar dan Dzul pun ikut membuat karya dengan web camera. Bedanya, karya mereka berupa kamera pemantau. Prinsipnya pun hampir sama. Kamera pemantau tersebut dihubungkan langsung dengan monitor pemantau yang digunakan user. Tugas monitor tersebut adalah menangkap gerakan mata user. “Nah, gerakan mata user inilah yang menggerakkan kamera pemantau,” ungkap Pungky, promotor tim CCW Engine.

Waktu pembuatan karya kedua tim, mulai dari ide hingga perealisasian karya, adalah delapan bulan. Tim CCW Engine sendiri mendapatkan Juara II, sedang Counterclockwise mendapat Juara III. Sebelumnya, mereka harus mengalahkan 105 tim di babak penyisihan dan 15 tim di babak final pada Rabu, (22/10)yang berlangsung selama dua hari. Diakui oleh Pungky, kemenangan kedua tim mereka karena inovasi yang mereka tawarkan, yakni peralatan deteksi arah pandang mata. (nrf/ap)(sumber : Kampus ITS, ITSOnline)

Template by : kendhin x-template.blogspot.com