Sejak 2006 Pemkab Lamongan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk beasiswa bagi para mahasiswa asal Kota Soto. Hingga tahun lalu program ini telah dinikmati 683 mahasiswa.
Pendapa Lokatantra Pemkab Lamongan kemarin (23/1) penuh sesak oleh para mahasiswa asal Kota Soto, penerima beasiswa dari pemkab setempat yang kuliah di perguruan tinggi negeri/swasta se-Jawa-Bali. Almamater mereka berwarna-warni. Ada yang biru, merah, hingga kuning.
Di antara 683 mahasiswa itu, terlihat seorang mahasiswi, mengenakan jas almamater warna biru dan jilbab warna putih. Mahasiswi bernama Irviani itu tampak larut dalam senda gurau bersama teman lainnya.
Irviani adalah mahasiswa semester III fakultas MIPA jurusan Fisika Universitas Surabaya (Unesa). "Saya merasa terhormat selain mendapat beasiswa juga mendapat undangan dari Dinas Pendidikan Lamongan untuk bertemu langsung dengan pak bupati (Masfuk),'' ujarnya kepada wartawan koran ini.
Anak seorang petani tersebut mengaku akan berdosa kalau sampai tidak memenuhi undangan tersebut. Sebab, beban kuliahnya sudah banyak terbantu oleh beasiswa yang diterimanya dari pemkab. "Saya dapat beasiswa dari pemkab sejak 2007, pencairannya langsung masuk rekening tabungan saya," ungkapnya.
Viani, sapaan akrab Irviani, mengaku beasiswa yang diterimanya benar-benar sangat terasa manfaatnya saat awal kuliah. Sebab, saat itu dia harus membayar uang gedung dalam jumlah banyak. "Alhamdulillah, dengan adanya beasiswa tersebut saya bisa membayar uang gedung. Orang tua saya jelas tidak sanggup mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat,'' ungkap dara asal Desa Jatisari, Kecamatan Glagah tersebut.
Selain untuk uang gedung, beasiswa Rp 4 juta per tahun itu juga dipakai untuk membayar SPP dan biaya hidup di Surabaya.
Nasib lebih tragis sempat dialami Moch. Faris, juga dari Glagah. Mahasiswa Universitas Negeri Malang tersebut langsung drop out (DO) sejak tahun pertama masuk kuliah pada 2006 karena tidak mampu membayar uang gedung. "Pada 2007 saya mendaftarkan diri untuk bisa mendapat beasiswa dari pemkab dan alhamdulillah dikabulkan. Beasiswa itu kemudian saya pakai melunasi uang gedung, sehingga saya bisa berkuliah lagi sampai sekarang,'' kata anak petani tersebut.
Mengingat begitu bermanfaatnya beasiswa tersebut, Meinia P. Kurniawati, mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Unair Surabaya yang juga penerima program populis itu,
saat mewakili teman-temannya menegaskan bahwa program pemberian beasiswa terus menjadi program unggulan pemkab, meski terjadi pergantian bupati. "Kami berharap program ini terus berlanjut meski pak bupati (Masfuk) sudah tidak menjabat. Karena manfaatnya sangat besar,'' harapnya.
Masfuk sendiri saat memberi pengarahan selama satu jam menuturkan, pemberian beasiswa bertujuan untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu asal Lamongan yang pandai, tetapi kesulitan menjalani perkuliahan. "Saya tidak mau anak dari keluarga miskin di Lamongan tetapi pandai tak punya masa depan karena tidak mampu berkuliah. Dan tahun ini ditargetkan menjadi 1.000 mahasiswa Lamongan yang mendapat beasiswa dari pemkab,'' terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur mengungkapkan, sejak digulirkan pada 2006 hingga 2008, jumlah mahasiswa penerima beasiswa 683 orang. Rinciannya, Rp 4 juta per mahasiswa per tahun untuk mahasiswa PTN yang tersebar di Jawa dan Bali, serta Rp 2 juta untuk mahasiswa PTS khusus hanya di Lamongan. "Anggaran yang terserap mencapai Rp 4,1 miliar," terangnya.
Dari jumlah itu, 190 di antaranya kuliah di sembilan PTS di Lamongan. Yakni, Akper (1), Staidra (26), STIE KH A Dahlan (21), Stikes Muhammadiyah (4), STIT (17), Unisda (49), Unisla (56), STAIM (13) dan Stikip PGRI (3).
Sedangkan 493 mahasiswa lainnya menempuh studi di 19 PTN se-Jawa dan Bali. Yakni, IAIN (56), IPB (3), ITS (64), P4TK (8), Poltek Malang (1), Poltekes Surabaya (3), UGM (3), UI (1) dan UIN Jakarta (9). Serta, UIN Malang (51), UIN Jogja (39), UN Malang (39), UN Jogja (3), Unair (34), Unej (12), Unesa (145), Unibraw (21), Unijoyo (30) dan UNS (1). jawapos.com
Jan 24
Jan
24
Cerita Mahasiswa Penerima Beasiswa dari Pemkab Lamongan
Diposting oleh
smart-schools
di
10.34
Catatan Blog
-
▼
2009
(30)
-
▼
Januari
(24)
- Film Situs Megalitikum Terbesar di Asia Tenggara
- Lima Bacarek Unud Siap Bersaing
- BEM Unila Gelar Pendidikan Politik Masyarakat
- Perguruan Tamansiswa Seluruh Indonesia Tolak UU BHP
- Cerita Mahasiswa Penerima Beasiswa dari Pemkab Lam...
- Tiga Cara Masuk Menjadi Mahasiswa ITB
- Universitas Diponegoro Tambah Empat Guru Besar
- 2.200 Mahasiswa di Jabar Bakal Dapat Beasiswa
- Capoera STIKOMP Surabaya Menghibur Pengunjung Car ...
- 100 Mahasiswa Peroleh Beasiswa dari Arab Saudi
- Mahasiswa Lapor Oknum Polisi Terlibat Judi
- Unpad Buka Program Doktor Ilmu Hukum
- 5 Balon Bertarung Rebut Kursi Rektor Unkhir
- Tiket Masuk Kedokteran Unpad Rp175 juta
- Reprocreation Berlangsung Sukses
- 55 Dokter Hewan Baru FKH IPB Diambil Sumpah
- UGM Larang Parpol Kampanye di Dalam Kampus
- ITB Kukuhkan Profesor Termuda
- Rektor Harus Mampu Menjadi Penggerak
- Rektor Unhas Pimpin Tim Medis ke Papua
- Bahas KSDI, UI Gelar Bertemu Kepala Daerah
- Praja IPDN Masih Tinggal di Asrama dan Punya Pengasuh
- Rektor Unpad: Kami Punya Hak Bangun di Sekeloa
- Para Mahasiswa yang Menuai Keuntungan dari Belimbi...
-
▼
Januari
(24)