Bahas KSDI, UI Gelar Bertemu Kepala Daerah

Universitas Indonesia (UI) kembali gelar pertemuan dengan para pemimpin daerah terkait dengan program Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI).

Program UI ini akan memberikan kesempatan luas bagi daerah untuk mengirimkan duta-duta terbaiknya agar dapat mengenyam pendidikan di universitas berkelas dunia serta membuka jaringan dan kemitraan yang akan menjadi modal pemberdayaan daerah.

?UI sebagai motor universitas dalam rangka membantu meningkatkan kapasitas daerah dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional serta kompeten,? kata Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri usai acara penandatanganan KSDI, Selasa (6/1/2009).

Dia juga menegaskan program ujian masuk UI melalui Kerjasama Daerah dan Industri (KSDI) diharapkan dapat mendorong putra-putri daerah untuk pulang ke daerahnya masing-masing dan mengembangkan daerah. Gumilar mengatakan, bila program ini berjalan lancar maka otonomi daerah seharusnya menjadi denyut nadi kemajuan disetiap daerah.

Dia pun optimis, kerjasama UI dan KSDI bisa menjadi gerbang perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Artinya, bibit-bibit daerah tidak lagi tumpah ruah di Jakarta, melainkan mereka kembali pulang ke kampung halaman masing-masing.

?Sebelum mengikuti program KSDI bibit-bibit unggul daerah ini diharuskan menandatangani kontrak yang intinya setelah tamat bersedia kembali ke daerah. Perjanjian tersebut dilakukan pemerintah daerah dengan orang yang akan mengikuti program KSDI,? ujarnya.

Meskipun ada program KSDI bukan berarti dalam menerima mahasiswa UI tidak memiliki standar baku. Untuk menjadi mahasiswa UI tetap diberlakukan saringan masuk. ?Semenjak ada program KSDI telah banyak sumber daya daerah yang mendaftar, jumlahnya mencapai ribuan. Yang kita terima paling hanya 500 orang. Itu membuktikan kita tetap memiliki standar kelayakan,? tuturnya.

Selain itu, kerjasama UI dan KSDI telah memasuki tahun kedua. Namun, upaya ini ternyata sangat efektif membantu peningkatan sumber daya di daerah. Misalnya, dalam bidang kesehatan, manajemen birokrasi, aparat penegak hukum, dan sebagainya. Mahasiswa peserta ini pun membayar mulai Rp 0, untuk menuntaskan studinya di Universitas Indonesia.

Sementara itu, Devie Rahmawati, Deputy Director Corporate UI menjelaskan, di UI ada tujuh program saringan masuk, yakni SIMAK, SNPTN, UMB, PPKB (pengganti PMDK, red), KSDI, prestasi, dan paralel.

?UI memberikan fasilitas yang sama bagi mahasiswa yang masuk melalui program KSDI maupun program reguler seperti SNMPTN, SIMAK maupun PPKB (dahulu dikenal dengan nama PMDK),? tuturnya. okezone.com


Template by : kendhin x-template.blogspot.com