Mahasiswa Udayana Teliti 8 Bangkai Paus

Puluhan mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar meneliti delapan ekor bangkai paus yang mati terdampar belum lama ini. Upaya itu untuk memastikan penyebab kematian mamalia laut tersebut.

Penelitian dilakukan di lokasi terdamparnya delapan paus jenis pemandu sirip pendek atau short-finned pilot whale di kawasan hutan mangrove Suwung, Denpasar. "Kami teliti untuk pengetahuan anatomi paus," ujar dosen Fakultas Kedokteran Hewan Udayana yang memimpin penelitian.

Dari delapan paus yang ada, hanya dua ekor yang bisa dievakuasi untuk dilakukan proses identifikasi. Ini dikarenakan semua paus dalam kondisi terjepit dan tertancap pohon mangrove sehingga sulit dievakuasi. Kondisinya pun sudah menebarkan bau busuk hingga radius 1 kilometer.

Windia mengatakan, penelitian yang dilakukan dengan memotong daging paus untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan DNA. Seluruh daging paus juga dibersihkan untuk diambil kerangkanya dan kemudian dibawa ke laboratorium guna diteliti anatomi tubuhnya.

Mengenai penyebab kematian paus belum bisa dipastikan. "Peluangnya sangat kecil, tapi semoga dalam waktu dekat bisa terungkap," imbuh Windia.

Koordinator Perlindungan Balai Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Budi Adnyana yang turut mendampingi peneltian mengatakan, dugaan sementara kedelapan paus itu mati akibat buruknya cuaca laut belakangan ini. "Kita ikut karena paus-paus tersebut masuk kategori mamalia laut yang dilindungi," katanya.

Kedelapan paus itu baru diketahui mati terdampar tiga hari lalu. Lima paus di antaranya berukuran besar dengan estimasi panjang 3-3,5 meter dan tiga ekor paus lagi berukuran panjang 2,5 meter dengan lingkar badan 2 meter. okezone.com


Template by : kendhin x-template.blogspot.com